Jumawa
Dari sekian rumah yang temaram, rumah satu itu unik; alarm sahurnya berbeda dari yang lain. “Oweeek... Oweeek...” Sepetak rumah berhiaskan 3 ekor cicak di dinding terasnya itu, tak memiliki jadwal sahur yang tetap. Sesekali mengambil kesunahan di akhir, seringnya melawan kantuk di awal. Sang ibu terlihat cekatan mempersiapkan belaian, sang ayah pun tanpa ragu ikut membantu buaian. Cukup sebaskom peluk bercentong mesra dan beberapa potong kecup yang masih mengepul hangat, di meja makan, mereka memulai sahur dengan do'a sederhana yang dibaca lirih, sungguh: “Sebagaimana kami menyayangimu, semoga kau pun menyayangi kami kelak; selalu.”