Malam

Di malam sepuluh terakhir bulan Ramadhan, ia mengharap Lailatul Qadar.

Di setiap malam, ia mengharap Lailatul Inayah.

“Kenapa begitu? Bukannya Lailatul Qadar lebih baik dari 1000 bulan?” Tanya siang tak tau apa-apa, tak diajak.

Mulai nggak seru, mainnya nominal; kalkulatif.

“Lailatul Qadar yang lebih baik dari 1000 bulan itu hanya 83 tahun 4 bulan. Sedangkan Lailatul Inayah itu dunia-akhirat.”

Siang mengangguk-angguk, tampak paham.

“Itu juga kalau dapat.” Lanjutnya, kurang pede.




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Termometer

Semut

Kepompong