Ilalang
Untuk segala hal yang sumpek, perlu rasanya menyingkir untuk mencari rehat dan teduh. Memberi waktu untuk diri sendiri dan hal-hal yang berkaitan dengan diri. Nazhom dengan segala ancaman yang mengintai bagi para penghafal, mereka yang kurang atau bahkan tidak sama sekali untuk bisa membandingi: penuh bayang-bayang. Rasanya madin 2 setengah jam itu seperti pertaruhan hidup. Kalah atau menang. Sengsara atau tenang. Begitu memaksakan dan menekan demi pertemuan hadap dengan mustahiq di setoran lancar 10 bait yang terengah-engah. Gua hanya nggak pengen ngeluh. Cuma mau nyore. Kembali nyore. Semoga bisa tetap nyore. Mencoba menaklukan bait-bait itu di bawah teduh payung pohon jambu batu yang mulai membesar, menghadap hampar sawah. Bawa jajan, es, dan rokok yang sekiranya dapat meredam jerit kerontang bibir. Memberi ruang. Menghirup nafas. Kadang, di waktu-waktu rehat itu, saat mulai menakluk dan mengantongi bait-bait yang melemah, banyak yang didapat. Tadabbur. Mencoba mengenal...