Boar

Apa yang begitu meresahkan dari tempat yang bernama pesantren?

“Hei, rene sek!” Ucap orang berwajah bengis itu.

“Kenapa, Pak?”

“Pondok, ndi?”

“Sampean kemanan tah?”

“Lah kok awakmu balik tako?”

“Lah emang nggak boleh, sampean aja nanya-nanya saya!”

Dia diam. Plongo.

“Iyo, aku kemanan! Nyapo?!”

“Hm, keamanan mana?”

“Awakmu kok ngenta’i?”

“Salah saya apa, Pak? Saya cuma nanya! Emang kalau bukan keamanan, nggak boleh nanya?”

“Aku keamanan induk.”

“Siapa namanya?”

“Wis lah! Awakmu ngenta’i aku tenan!”

“Lah saya cuma nanya!”

“Kok ngotot ngomongnya? Hah! Wani tah?!”

“Siapa yang ngotot, Pak? sampean aja dari awal udah ngegas! Nggak nanya baik-baik? Lagian dari tadi apa salah saya?”

Dia kembali diam. Planga-plongo.

Akhirnya malah dalih spik-spik ngecek. Meriksa apapun. Kantong, gulungan sarung, sampai ke peci. Dan jawabannya sudah bisa dipastikan: nggak ditemukan apa-apa.

Lagi capek-capeknya, emosi sudah di ubun-ubun. Tinggal nunggu meledaknya.

“Awakmu pondok ndi?”

“HMP!”

“Kelas piro sekolahmu?”

“Kelas apa dulu nih, Pak? HMP banyak lembaganya! Kelas formal, kelas qur’an, apa kelas diniyah? Nanya yang objektif!”

Mungkin baginya mengena, satu tamparan yang langsung membiru: kata-kata.

“Awakmu bisa nggak lebih sopan?”

“Saya kurang sopan apa, Pak? Kan yang ngomong bentak-bentak dari awal kan sampean. Biar kelihatan sangar, Pak? Biar ditakutin? Biar dihormatin? Buat apa sopan ke orang yang nggak kenal sopan!”

“Kelas piro formalmu, Hah?!”

“Mahasiswa semester 3!”

“Sopo jenengmu?! Neng ndi kamarmu?! Kene tak parani! Rak wedi aku senajan kowe wong jakartanan, hah!”

Malah dia yang panas. Siapa yang salah, siapa meledak. Salah? Kalah? Haha!

Dari pada ribet, kartu identitas itu ditujukkan.

Dia ambil, dia lihat. Mukanya malah berubah.

“Kenapa, Pak? kalau mau main ke kamar, main aja pak! Ntar gua bikinin kopi! Udah ah, lu udah ganggu waktu orang, gua cuma mau beli nasi. Nitip? Apa lagi nggak punya duit tanggal tua? Minjam dulu nggak apa-apa, gimana?”

Lu tau mukanya?

Haha, puas!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kepompong

Klausa

Mekar