Dimensi
Nyatanya penyakit writer’s block ini belum kunjung reda, sembuh. Berbagai macam terapi gua coba sekenanya, perlahan. Selain itu, bagi gua, menyaksikan bagaimana hidup menceritakan dirinya melalui orang-orang di dalamnya, dirasa memberi kesannya tersendiri. Memperhatikan orang-orang dengan gerak-geriknya, meskipun nggak semua hal itu penting diperhatikan: gua nggak begitu peduli soal orang. Tentu kita nggak begitu bodoh untuk mana yang penting dan mana yang nggak penting. Oleh karena itu, setiap hal yang alami itu menenangkan. Mengesampingkan ruang untuk cupang, es krim, dan hujan, waktu tetap gua isi dengan hal semestinta: sewajarnya. Kali ini gua nggak sependapat dengan Bernadya untuk ‘Sialnya, Hidup Harus Tetap Berjalan’. Nyatanya, Allah tetap berbaik untuk anugerah cengar-cengir lugu ini. Setelah dipikir mendalam, mungkin ini cara Allah untuk mengembalikan selera mood menulis gua yang hilang: meski terkesan aneh atau mungkin unik. Terwakilkan untuk perawatan jiwa fi...