Amiin

Do’a adalah bentuk penghambaan. Bentuk kerendahan seorang hamba yang tak mampu apa-apa tanpa kuasa Tuhan.

Selain itu, karena memang bentuk kewajiban hamba, ustadz-ustadz di atas mimbar itu pun sering berucap, “Berdo’a itu perintah Allah. Ud’uni astajib lakum. Berdo’alah kepadaku kata Allah, maka akan kuijabahi do’a kalian.”

Kita juga sering mendengar dengan ungkapan, “usaha tanpa do’a, sombong. Do’a tanpa usaha, bohong, “ yang menandakan betapa pentingnya peran do’a dalam hidup. Entah siapa, di mana, dan bahasa apa, jika kita tulus, Allah maha mendengar.

Nah, ini. kadang orang masih sulit mempercayai orang lainnya. Meski keluarga, tetangga, dan teman sekalipun. Ya, semua manusia punya hati, punya akal, punya nafsu. Harus hati-hati kalau cerita hati. Mereka yang beralasan tak pandai menulis, akhirnya meluapkan segala perasaannya, ia tumpahkan, ia ceritakan pada Tuhannya. Untai do’a-do’a harap dan hal baik ia gantungkan. Barakallah, Ya Akhi!

Kita terbuka saja. Ada seorang yang jatuh cinta. Ia suka pada orang itu. Dirasa tak ada tempat yang tepat untuk mendengar dan tak kuat untuk segala perasaan yang semakin tumpuk-menumpuk, tinggi-meninggi, ia bersandar pada Tuhannya. Di setiap sholat 5 waktu, setelah membaca Al-Qur’an, di sela-sela 2 khutbah jum’at. Dan tahajud, witir, hajat di sepertiga malam, tak ada penghalang untuk keluh do’-do’anya.

Tentu ia ingin sekali berdo’a, “Ya Allah, jika ia jodohku, maka dekatkanlah. Dan jika ia bukan jodohku, maka harus jodoh, Ya Allah!” Tapi, nggak jadi. Nggak enak. Nggak attitude. Meski ia tak tau apa jadinya jika cintanya tak terbalaskan.

Akhirnya, ia ubah kalimat do’anya, “Ya Allah, jika ia jodohku, maka dekatkanlah. Dan jika ia bukan jodohku, maka jauhkan sekalian, Ya Allah. Biar hamba tak berharap.” Meski isi do’anya lebih attitude dan terkesan berani, tapi kenyataannya, saat Sang Pujaan menjauh tanda tak jodoh, ia tetap meng-sad sejadi-jadinya. Tak nafsu makan, tak mau mandi, tak bisa tidur. Kerjaannya bolak-balik indomart buat beli tisu. Haha.

Ya, tak bisa disalahkan. Itu do’a lu. Dan itu konsekuensinya. Gua nggak ngetawain lu, kok. Sebagai makhluk yang berperasaan, gua juga ikut peduli sama perasaan lu. Usaha lu udah bagus dengan menjadikan do’a sebagai jalan keluar. Dalam hal ini, gua juga punya jalan keluar tanpa harus merusak usaha lu; Gua kasih template do’a.

Gini template-nya;

“Ya Allah, jika ia jodohku, maka dekatkanlah. Dan jika tidak karena ia tak pantas dengan hamba, maka perbaikilah ia, Ya Allah. Ataupun jika hamba yang tak pantas dengannya, maka perbaikilah hamba, Ya Allah. Semoga kami bisa bersama dalam kemanfaatan, pengetahuan, dan ketaatan padamu, Ya Allah. Ridhoi kami, ridhoi kami, ridhoi kami.”

Tidak baik menyuruh orang, tapi ia tak melakukan. Gua kira, percintaan gua aman-aman aja.

Selamat mencoba!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Baik

Dompet

Dosa