Postingan

Aneh

Bagi saya, KKN adalah momen yang aneh. Hal-hal dasar yang sasar; abstrak dan acak, fundamen sekaligus sentimen. Menelisik jauh ke ruang penuh raung, palung yang belum tentu membawamu pulang: dalam, kelam, sunyi, sepi, sendiri. Apa yang kau tau? Apa yang bisa kita terka? Kaki dan langkah, tangan dan genggam, hidung dan ambu, mata dan lihat, telinga dan dengar, kulit dan raba, lidah dan kecap, otak dan pikir, juga hati dan rasa. Hingga dalam selarik kalimat, yang katanya, ‘Kuliah Kerja Nyata’. Kuliah berarti belajar. Kerja berarti pengaplikasian dari apa yang dipelajari. Nyata  berarti dengan sepenuh pengabdian. Lalu, apa? Kata, makna, semuanya aneh. Belum lagi orang-orangnya dengan semua sifat-sikap, ucapan dan tindakannya. Sok merasa paling memahami orang lain, merasa paling berdampak. Padahal sebenarnya, lebih dari itu, seberapa kenal ia dengan dirinya sendiri? Apa yang telah ia lakukan untuk dirinya sendiri? Self-improvement mana untuk rancangan, pelaksa...

Dosa

Tidak ada padanan kata yang tepat, yang sempat, untuk dan di hadapan blog yang terhitung 64 hari; 2 bulan tak tersapa. Sungguh ini kegagalan yang besar. Sungguh itu kekecewaan yang berat. Penulis tidak lagi menulis. Tidak dapat dipungkiri untuk sebuah tulisan yang menjadi bacaan, sebuah bacaan yang seharusnya dibaca. Saya tidak tau persis, siapa yang akan membaca tulisan-tulisan di blog ini, berapa orang, kenapa mereka kesini dan membaca. Bahkan untuk, apakah ada yang membaca? Apakah tulisan-tulisan ini bermanfaat? Apakah tulisan-tulisan ini ada pembaca setia dan menunggu-menyesal jika saja sampai terlambat terbit? Sejauh ini, yang bertanya pun tidak. Atau mungkin, tau pun belum tentu. Tapi satu hal: blog ini dengan semua tulisannya, sangat amat berarti bagi saya. Tidak ada tulisan yang buruk. Setiap tulisan, setiap bacaan, memiliki pasar bacanya masing-masing. Memiliki pembacanya masing-masing. Jika kalian tidak suka pun, ya tidak apa-apa. Berarti kalian bukan termasuk...

Baik

Suatu hari, kepikiran aja: “Kok hidup ini indah juga, ya!” , “Kok orang-orang pada baik banget!” Kepikiran, kepikiran, kepikiran, sampai mikir beneran: “Sebenarnya orang-orang pada baik ke gua, apa karena gua yang baik hingga dibalas baik atau memang saja ia orang baik yang sedang melakukan hal baik?” Sudah barang tentu, kitalah yang paling tau tentang kita. Meskipun belum sepenuhnya memahami diri secara utuh. Seenggaknya, kitalah yang membersamai kita sejak lahir sampai kini. Seenggaknya kita udah cukup pede untuk mengakui ‘kenal’. Kalau lu jadi gua, apa jalan keluar pikirannya? Apa yang lu lakuin? Gua serius tanya. “Apa gua pantas untuk mendapatkan perilaku baik ini?” Itu pertanyaan terakhir, yang keluar. Pikir   gua, cuma ada satu cara untuk menjawab pertanyaan itu: ya jadi orang baik, apalagi?! Kalau mau tau, pantas atau nggaknya kita untuk mendapatkan perilaku baik, ya jadilah orang baik. Jadilah orang yang berperilaku baik. Perluaskan peluang kemungkinan itu d...

Evaluasi

Dalam masa pembelajaran kita pada hidup, ada satu hal yang menjadi koreksi: kita nggak boleh salah. Bagai bangkai yang menjijikkan, kita dilarang untuk salah, sampai takut. Hingga menimbulkan persepsi, bahwa salah adalah kalah. Sedari kecil, pada bersikap atau sekedar mengerjakan tugas sekolah, penuntutan akan benar begitu terasa. Bukan maksud hati untuk tetap salah dan nggak boleh benar. Bukan seperti itu. Tapi nyatanya, ujung dari ini, akan mengarahkan pada ekspetasi kesempurnaan. Manusia yang sempurna, adalah manusia yang tidak manusiawi. Manusia adalah salah dan lupa yang tentu. Itu kenapa, saat mereka menghadapi salah dengan ketakutan; bukan kebenaran, tapi malah pembenaran. Teruslah hidup! Jangan takut salah dan jadilah beda! Pondasi sukses dari salah itu lebih kuat, dan beda adalah harga mati dari sebuah jati diri. Itu kenapa, nasihat perjalanan itu kembali terngiang di antara deru mesin, knalpot dan klakson, juga orang-orang pemburu waktu. Katanya, “Kalau ka...

Absurd

Hidup ini, menurut Martin Heidegger, serba faktisitas. Itu mengapa, manusianya mulai menjadi act of elusion dari peradaban yang mereka ciptakan sendiri. Bukankah sejatinya hidup ini memang aneh? Atau malah terkesan absurd? Banyak hal yang tidak kita pahami. Banyak pertanyaan yang entah apa jawabannya, bagaimana menjawabnya. Menurut Camus, absurd adalah konfrontasi antara dunia yang irasional dengan kerinduan yang hebat kepada kejelasan yang panggilannya menggema di kedalaman hati manusia. Itu kenapa teori tidak selalu sesuai dengan realita. Itu kenapa ekspetasi sering patah. Freedom is nothing but a chance to be better . Kebebasan tidak lain hanyalah kesempatan untuk menjadi lebih baik. Manusia bisa menjadi apapun yang mereka inginkan. Itu kenapa cita-cita terlahir. Termasuk baik dan buruk, itu adalah pilihan. Manusia diberi kebebasan untuk itu. Tetapi Xunzi bilang: Human nature is evil, and a goodness is caused by intentional activity . Manusia hakikatnya jahat, kebaika...

Cari

Apa yang sebenarnya kita cari dalam kehidupan? Rasa-rasanya, baik secara esensial maupun eksistensial, tidak ada manusia yang tidak menginginkan kebahagiaan. Meskipun begitu, memahami dan menemukan hakikat kebahagiaan tidaklah mudah. Kebahagiaan selalu diliputi pertanyaan. Ada yang menganggap kebahagiaan lebih berhubungan dengan tercapainya keinginan, ada pula yang melihatnya lebih sebagai keadaan pikiran atau emosional. Ada yang berpendapat bahwa ada standar objektif untuk kebahagiaan, seperti kesehatan fisik dan keamanan finansial, ada pula yang lebih percaya bahwa kebahagiaan adalah pengalaman subjektif yang bergantung pada persepsi dan interpretasi individu. Ada yang berpendapat bahwa penderitaan adalah bagian alami dari kehidupan dan bahkan diperlukan untuk meningkatkan nilai kebahagiaan, ada pula yang menuntut kita untuk mengurangi penderitaan sebanyak mungkin. Ada yang memandang kebahagiaan pribadi harus diutamakan, ada yang lebih menekankan kebahagiaan kolektif atau...