Jahat
Sebelum gua jelasin inti pembahasannya, gua rupanya masih berbaik hati untuk memberi kesempatan membaca penggalan salah satu novel hebat dari penulis hebat: Bang Tere Liye. ** "Apa yang terjadi?" Ray mencengkeram erat lengan Ilham. Yang ditanya dan dicengkeram hanya bisa menggeleng patah-patah. Anak kecil berumur dua belas tahun itu menyeka pelipisnya yang berdarah. Mukanya pucat. Kakinya gemetar menopang tubuh. Tangannya berusaha mencari pegangan di tiang-tiang halte. "Siapa yang memukulmu?" Ray mendesak. Ilham meringis. Cengkeraman Ray mulai menyakitkan, dia masih diam seribu bahasa. Bagaimana dia bisa menjelaskan? Napasnya masih tersengal tiga tarikan satu detik, keringat membanjir di sekujur tubuh. Dia baru saja lari pontang-panting menghindari kerumunan begundal tanggung yang mengganggunya. "Apa yang terjadi dengan lukisanmu?" Ray menyambar bungkusan besar terbalut kertas cokelat yang tergeletak. Bungkusan besar itu robek. Sempurna bolong dihajar ses