Cari

Apa yang sebenarnya kita cari dalam kehidupan?

Rasa-rasanya, baik secara esensial maupun eksistensial, tidak ada manusia yang tidak menginginkan kebahagiaan. Meskipun begitu, memahami dan menemukan hakikat kebahagiaan tidaklah mudah.

Kebahagiaan selalu diliputi pertanyaan.

Ada yang menganggap kebahagiaan lebih berhubungan dengan tercapainya keinginan, ada pula yang melihatnya lebih sebagai keadaan pikiran atau emosional.

Ada yang berpendapat bahwa ada standar objektif untuk kebahagiaan, seperti kesehatan fisik dan keamanan finansial, ada pula yang lebih percaya bahwa kebahagiaan adalah pengalaman subjektif yang bergantung pada persepsi dan interpretasi individu.

Ada yang berpendapat bahwa penderitaan adalah bagian alami dari kehidupan dan bahkan diperlukan untuk meningkatkan nilai kebahagiaan, ada pula yang menuntut kita untuk mengurangi penderitaan sebanyak mungkin.

Ada yang memandang kebahagiaan pribadi harus diutamakan, ada yang lebih menekankan kebahagiaan kolektif atau masyarakat secara umum.

Ada yang berpandangan kebahagiaan tidak hanya bergantung pada faktor eksternal atau situasional, tetapi juga bergantung pada bagaimana individu mempersepsikan dan mendekati kehidupan mereka sendiri.

Ada yang percaya bahwa kebahagiaan dapat seketika dinikmati terhadap apa pun situasi saat ini dengan sikap penerimaan positif dan rasa syukur, ada pula yang menganggap kebahagiaan itu harus melalui proses, perjuangan, dan pengorbanan.

Ada teori menarik dari Stoic Triangle of Happiness, segitiga kebahagiaan versi Stoik.

Kebahagiaa menurut Stoik, terdiri atas 3 hal utama:

Pertama, virtue atau kebajikan. Kita harus jadi orang baik.

Kedua, kontrol. Kita harus bisa mengendalikan diri kita, termasuk hal apa yang bisa dikontrol dan mana yang tidak. Kita harus mengenali batas itu.

Ketiga, responsibility atau tanggung jawab. Jika sudah tau pada hal yang bisa kita kendalikan, maka lakukanlah dengan penuh tanggung jawab.

Itu mengapa Adjie Santosoputro, mengatakan “Apapun yang kamu lakukan, lakukan sepenuhnya. Di mana pun kamu berada, beradalah di situ sepenuhnya.”

Hingga yang mengena, “Kalau hidupmu tidak bahagia, berarti ada yang salah dalam hidupmu.”

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Terminal

Dompet

Termometer