Mencekam

Malam itu mencekam.

Lihat saja orang-orang itu!

Terka otaknya: Apakah ada isinya? Apakah berpikir?

Sangat nggak normatif sekali lisan itu! 

Lisan yang seolah nggak pernah disekolahkan!

Sedari yang menyebut NAS Synology DS723+ dengan harga Rp.9.499.000 

Hingga, ada yang menyebut Canon EOS RP dengan harga Rp.12.374.000.

Hah?

Apa jadinya jika Rp.21.873.000 dibelikan buku?

Pada 3 baris rak buku di hadapan, gua sepenuhnya membayangkan, akan ada 3 baris rak buku yang sama, dengan isinya yang berbeda: rak buku yang benar-benar diisi buku, bukan kitab, majalah, atau Al-Qur’an berdebu. 

Samar-samar mulai mendengar riuh ramai dari nama-nama seperti Pramoedya Ananta Toer, Sapardi Djoko Damono, Joko Pinurbo, W.S. Rendra, Asma Nadia, Habiburrahman El Shirazy, Andrea Hirata, Boy Candra, J.S. Khairen, Raditya Dika, Eka Kurniawan, Dee Lestari, Ayu Utami, Ahmad Tohari, Tere Liye, Buya Hamka, Leila S. Chudori, Fahruddin Faiz, Emha Ainun Nadjib, D. Zawawi Imron, Goenawan Mohamad, Sutardji Calzoum Bahri, Budi Darma, Pidi Baiq, Ahmad Fuadi, Ika Natassa, Valerie Patkar, Erisca Febriani, Husein Ja’far, Kalis Mardiasih, Agus Magelangan, Haidar Musyafa, hingga Jostein Gaarder, Haruki Murakami, Paulo Coelho, George Orwell, J.K. Rowling, Ernest Hemingway, Dan Brown, Ken Follett, C.S. Lewis, Leo Tolstoy, Stephen King, Nora Robets, James Patterson.

Sampai, ini yang gua takutkan: orang-orang mulai nggak percaya buku.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Termometer

Semut

Kepompong