Kumur

Segala sesuatu punya konsekuensi. Itu pasti. Karena setiap sebab pasti ada akibat. Dan besar kemungkinan akhir akibat, ditentukan oleh bagaimana kita mengawali sebab. Al ajru bi qadri ta’ab. Usaha nggak akan mengkhianati hasil. Sudah hukum alam, bahwa hal baik akan dibalas baik, hal buruk akan dibalas buruk. Bukankah kita menuai apa yang kita tanam?

Meskipun, nggak menutup kemungkinan bahwa kita akan mendapat hasil akhir yang beda. Di luar konteks, nggak sesuai konsep. Kullu syaiin mustasnayat. Kita tau, segala sesuatu itu ada pengecualian.

Entah, orang, kita, dengan begitu mudah berubah. Di suatu kondisi, kita membasi. Di suatu keadaan, kita menahan. Meski ada beberapa faktor eksternal di luar bahas sisi kita yang turut andil dalam pembahasan ini.

Itu kenapa saat ada kelonggaran, aspek sosial kita meningkat. Berbeda lagi, saat kesempitan datang, aspek agama dan ketuhanan yang mendominasi. Dipegang erat-erat, di setiap hembus nafas. Hingga di tanggal tua uang menipis, berdo’a dirasa begitu manis. Sadar status, mengais-ngais. Mudahnya untuk menangis.

Mungkin ada 2 hal sudut pandang di sini: pelaku dan korban. Untuk pelaku, gua rasa udah cukup jelas di awal. Kita hanya cukup bahas dari sudut pandang korban.

Terlalu banyak sub pembahasan, sebenarnya kita bisa menyasar dan mengangkat isu apapun dari sudut pandang korban. Dari sekian hal-hal luas dan melas, gua hanya mau bahas kecewa. Dan ini, dirasa penting!

Dalam lingkup ini, pernahnya kita dikhianati kebaikan. Semua soal kata bermanfaat dan dimanfaatkan. Dan dalam hal baik ini pun, sudah seharusnya kita berbalas baik. Meski sama sekali kita nggak pernah ada niatan harap balasan, tapi konsekuensinya memang seperti itu.

Hal apa yang membuat kecewa, selain berani menggantungkan sesuatu pada manusia?

Gua tau, sudah seharusnya menjadikan Tuhan sebagai sebaik-baiknya penolong dan tempat berpasrah menyembah. Tapi, ada sesuatu hal yang membuat kita harus menggantungkan sesuatu pada manusia, partner sosial kita. Kita, makhluk yang nggak bisa hidup sendiri, makhluk yang butuh bantuan orang lain. Butuh, garis bawahi kata itu!

Tapi di kamus kecil tercatat: butuh=tubuh.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Baik

Dompet

Dosa