Dominasi

Apa yang kau harap tentang jodoh?

Terbayang, memiliki pasangan yang sesuai passion, seseorang yang menjadi sisi dan perwakilan diri yang tentu akan terkesan manis dan menggemaskan.

Sebagaimana sesama api yang sama-sama membakar dalam panas.

Atau mungkin sesama es untuk berpadu dalam dingin dan membeku.

Kita saling mendukung dan tumbuh bersama: dalam kesatuan dan keterpaduan.

Sangat benar, sebagaimana sebuah ungkapan yang sering kita dengar mengenai, bahwa jodoh adalah gambaran dan cerminan diri yang tentu sesuai jika ditarik dengan konsep serasi dalam passion ini.

Tapi terkadang, bahkan nggak sedikit, kita menemukan kemiripan atau bahkan sampai perbedaan dan bertolak belakang; rancu dan kontradiktif.

Masih soal api dan es, serasi dan tupoksi tali kasih itu putus: memutus atau diputus, dalam sebuah lomba tentang siapa yang paling otoriter, siapa yang menjadi komoditas dan subordinat.

Soal api yang padam karena es, atau malah es yang cair sebab api?!

Padahal, yang seharusnya, dalam sebuah hubungan yang diisi oleh kedua belah pihak, perbedaan adalah keniscayaan. Ya, sesederhana, bedanya unsur maskulinitas dan feminimitas.

Dengan itu, seharusnya, tugas api menjadi hangat untuk dingin dan tugasnya es menjadi sejuk untuk panas: untuk mereka.

Bukan malah panas atau dingin, kita hanya perlu hangat dan sejuk untuk memeluk satu sama lain dalam kata saling memahami dan percaya: janji, ya?

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Termometer

Semut

Kepompong