Minggu

Sampai di hari minggu, sekuel ‘ketiga’ dan terakhir.

Menjadi kesempatan yang menuntut untuk bangun lebih pagi, sangat pagi, untuk sebuah acara yang nggak kalah luar biasa. Tapi mungkin, lebih khidmat dengan kenyataannya ini adalah seminar.

Pamflet udah ditempel jauh-jauh hari, formulir pendaftaran itu ludes nggak tersisa. Dengan menimbang 5 ribu untuk HTM, sejatinya, nggak ada sama sekali untuk pungli ataupun sekedar mengambil keuntungan barang seperak dari hanya nominal 5 ribu: buletin, snack, perkopian, ilmu yang bermanfaat, senyum panitia, dan foto bersama, nggak kalah dari koar-koar pamflet seminar kampus yang minim antusias itu.

Dengan struktural yang sama, pasar dan kinerja lapangan itu berbeda. Tantangan berbeda. Berulang kali rapat dan pertemuan, silang sana adu sini, membelit satu mengikat yang lain, ujung tali itu terlihat.

Pematerinya, Kang Muhamad Hasan Alkafrowi, selaku penulis dan pegiat literasi, juga konten kreator yang tentu sangat mengenal kultur pondok ini secara ia memang merupakan alumni dan sangat tepat dengan konsep seminar ini yang mengusung tema halaqah.

Seminarnya tentu masih seputar jurnalistik. Dari sekian luasnya cakupannya, kali ini, mengambil sub kepenulisan. Ya, seminarnya tentang kepenulisan. Dengan menimbang masih minimnya minat dan bakat literasi teman-teman santri, diharapkan Kang Kafrowi mampu memberi angin segar untuk acara yang udah berjalan di 3 edisi.

Hingga akhirnya, acara itu dimulai. Pesertanya, terutama santri baru adicks-adicks Mts unyu-unyu itu begitu terlihat antusiasnya dengan datang lebih awal. Hingga, satu per satu, mulai terisi untuk memilih tempat duduknya masing-masing.

Di pra acara, konten-konten edukatif informatif itu silih berganti ditampilkan di LED besar, dihadap wajah-wajah berbinar itu.

Lalu, sambutan-sambutan. Lalu, perkenalan media.

Disclaimer, bahwa acara ini juga membuka wadah dan kesempaatan untuk memperkenalkan media, terkhusus tim media, bahwa di pondok ini juga ada tim media. Masing-masing divisi yang membawahi cakupan tugasnya, maju berdiri mempresentasikan divisinya, dari perkenalan personil dan jobdesnya, PPT itu cukup disimak dengan seksama.

Hingga, seminar itu dimulai. Sang Pemateri memulai seminarnya dengan ditemani seorang moderator yang nggak perlu diragukan lagi perihal kualitas dan integritasnya.

Entah kenapa, pembahasan kali ini terasa relate dengan pendalaman materi kala itu.Ya, masih soal berita. Penggambaran konsep-konsep yang berbeda, dari pikiran-pikiran cerdas yang berbeda. Gua tulis di sini. Ya, nulis: emang kalau udah jadi panitia nggak boleh ikut simak dengar acara memperserta? Nggak dosa, kan?

·       Berita adalah laporan atau informasi tentang peristiwa terbaru yang menarik dan penting yang dipublikasikan di media massa (cetak, penyiaran, medsos).

·       Informasi yang tidak dipublikasikan, bukan termasuk berita.

Nilai berita (News Value):

1.     Aktual.

2.     Faktual.

3.     Penting.

4.     Menarik/Menghibur.

Jenis Berita:

1.     Berita langsung (Straight News).

-Peristiwa terkini yang harus segera dilaporkan.

2.     Berita Mendalam (Depth News).

-Berita detail tentang peristiwa/isu.

3.     Berita Opini (Opinion News).

-Berita berisi pendapat.

Unsur Berita:

5 W + 1 H: apa yang terjadi, siapa yang terlibat, kapan terjadinya, di mana terjadinya, kenapa hal itu terjadi, dan bagaimana proses terjadinya.

*

Dan penjelasan itu mengalir ke mana aja. Memang terkesan dasar, sangat amat dasar. Tapi lebar dan dalamnya penjelasan itu nyatanya bisa dipaham dengan mudah, begitu ringan dan sederhana. Lihat aja adicks-adicks Mts yang mengangguk-angguk menekan alis itu!

Tanya jawab silih berganti, selaras dengan kunyahan snack yang dibagikan.

Lalu, seminar berlanjut ke pelatihan dan penerapan. Dari sebuah berita yang dijadikan bahan contoh untuk dimaterikan dan dipahami, para peserta disuruh untuk mengulas dan menganalisis perihal unsur 5 W + 1 H dari acara seminar ini. Kemudian dikumpul.

Acara pamungkas, diselingi dengan pembacaan kategori pemenang lomba pentas seni malam literasi pada malam jum’at sebelumnya. Dengan itu, tentu acara ini lebih ramai oleh peserta yang memang bermaksud ikut berpartisipasi dalam seminar, tentu juga bagi mereka yang ikut acara hanya sekedar ingin mengetahui siapa pemenang dari lomba pentas seni tersebut. Karena lomba itu berhadiah, mau nggak mau, mereka harus antisipasi siapa tau asramanya menang dan hadiah itu tersalurkan dengan baik, lalu foto bersama.

MC, dengan nada yang dibuat-buat sok dramatis, nyatanya cukup berhasil: lihatlah wajah-wajah penuh pengharapan dan sepenuhnya tegang! Haha.

Juara terbaik kategori lomba puisi berantai dimenangkan oleh asrama Al-Ghozali.

Juara terbaik kategori lomba orasi dimenangkan oleh asrama Ibnu Sina.

Juara terbaik kategori lomba drama dimenangkann oleh asrama Asy-Syafi’i.

Perwakilan asrama yang tentunya adalah mereka yang ikut lomba karena nggak mau rugi udah bercapek-capek, maju, menerima hadiah, dan foto.

Selamat bagi para pemenang, semoga minat bakatnya bisa terus berkembang dan bermanfaat!

Acara ditutup dengan do’a dan pembagian buletin, lalu foto bersama.

Alhamdulillah.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Baik

Dosa

Dompet