Suatu hari, kepikiran aja: “Kok hidup ini indah juga, ya!” , “Kok orang-orang pada baik banget!” Kepikiran, kepikiran, kepikiran, sampai mikir beneran: “Sebenarnya orang-orang pada baik ke gua, apa karena gua yang baik hingga dibalas baik atau memang saja ia orang baik yang sedang melakukan hal baik?” Sudah barang tentu, kitalah yang paling tau tentang kita. Meskipun belum sepenuhnya memahami diri secara utuh. Seenggaknya, kitalah yang membersamai kita sejak lahir sampai kini. Seenggaknya kita udah cukup pede untuk mengakui ‘kenal’. Kalau lu jadi gua, apa jalan keluar pikirannya? Apa yang lu lakuin? Gua serius tanya. “Apa gua pantas untuk mendapatkan perilaku baik ini?” Itu pertanyaan terakhir, yang keluar. Pikir gua, cuma ada satu cara untuk menjawab pertanyaan itu: ya jadi orang baik, apalagi?! Kalau mau tau, pantas atau nggaknya kita untuk mendapatkan perilaku baik, ya jadilah orang baik. Jadilah orang yang berperilaku baik. Perluaskan peluang kemungkinan itu d...
Bagi saya, KKN adalah momen yang aneh. Hal-hal dasar yang sasar; abstrak dan acak, fundamen sekaligus sentimen. Menelisik jauh ke ruang penuh raung, palung yang belum tentu membawamu pulang: dalam, kelam, sunyi, sepi, sendiri. Apa yang kau tau? Apa yang bisa kita terka? Kaki dan langkah, tangan dan genggam, hidung dan ambu, mata dan lihat, telinga dan dengar, kulit dan raba, lidah dan kecap, otak dan pikir, juga hati dan rasa. Hingga dalam selarik kalimat, yang katanya, ‘Kuliah Kerja Nyata’. Kuliah berarti belajar. Kerja berarti pengaplikasian dari apa yang dipelajari. Nyata berarti dengan sepenuh pengabdian. Lalu, apa? Kata, makna, semuanya aneh. Belum lagi orang-orangnya dengan semua sifat-sikap, ucapan dan tindakannya. Sok merasa paling memahami orang lain, merasa paling berdampak. Padahal sebenarnya, lebih dari itu, seberapa kenal ia dengan dirinya sendiri? Apa yang telah ia lakukan untuk dirinya sendiri? Self-improvement mana untuk rancangan, pelaksa...
Tidak ada padanan kata yang tepat, yang sempat, untuk dan di hadapan blog yang terhitung 64 hari; 2 bulan tak tersapa. Sungguh ini kegagalan yang besar. Sungguh itu kekecewaan yang berat. Penulis tidak lagi menulis. Tidak dapat dipungkiri untuk sebuah tulisan yang menjadi bacaan, sebuah bacaan yang seharusnya dibaca. Saya tidak tau persis, siapa yang akan membaca tulisan-tulisan di blog ini, berapa orang, kenapa mereka kesini dan membaca. Bahkan untuk, apakah ada yang membaca? Apakah tulisan-tulisan ini bermanfaat? Apakah tulisan-tulisan ini ada pembaca setia dan menunggu-menyesal jika saja sampai terlambat terbit? Sejauh ini, yang bertanya pun tidak. Atau mungkin, tau pun belum tentu. Tapi satu hal: blog ini dengan semua tulisannya, sangat amat berarti bagi saya. Tidak ada tulisan yang buruk. Setiap tulisan, setiap bacaan, memiliki pasar bacanya masing-masing. Memiliki pembacanya masing-masing. Jika kalian tidak suka pun, ya tidak apa-apa. Berarti kalian bukan termasuk...
Komentar
Posting Komentar