Halus
“Lalu, apa?”
Pertanyaan itu
diucapkan tenang, meski sepenuhnya serius. Usaha menerka arti diri mereka
selama ini.
“Aku menyukai
tulisan-tulisanmu, aku menyukaimu yang seorang penulis.”
Jawaban itu,
ternilai sederhana atau memang dangkal.
“Jika aku
berhenti menulis? Jika aku memilih tidak menjadi penulis?”
Meskipun
sepenuhnya setuju atau terdesak, perempuan itu tak meminta maaf. Malahnya
menginjak kesadaran dan harga diri dengan meminta, menuntut jawaban.
“Lalu, apa?”
“Entah, tidak
begitu berarti. Aku menyukaimu, hanya karena aku mempunyai hati.”
Komentar
Posting Komentar