Jiwa

Di suatu waktu, tempat, dan perasaan yang bersamaan dan beruntun sekaligus: begitu menyentuh.

Di saat patahnya ekspetasi pada seorang perempuan malang yang hilang percaya diri pada cerita dan bercerita; juga pada rekaman wawancara Yai Ahmad Ma’ruf Asrori yang terputar dan terdengar akan cerita perihal suka duka perjuangan kepenulisannya mulai dari kontributor koran, redaktur mading, aktivis majalah, hingga penulis buku dan perintis penerbitan sedari pondok induk hingga mendarah daging dalam melalang buana jati diri kejurnalistikannya; atau juga pada realita gua yang sudah cukup lama nggak bersinggungan dengan cerpen hingga asingnya; yang kini malah harus dihadap project pembuatan narasi cerita berkala dalam short movie berepisode yang mengangkat latar dan kultur santri ndalem: keempat hal tersadarkan itu, ditambah suatu kenyataan yang mungkin menjadikannya kelima, sebuah kalimat yang menyentuh dalam sebuah trilogi novel yang baru saja dibeli dan langsung dibaca seketika selesai menyampul dan bubuh tangan,

“Kepada mereka yang percaya bercerita adalah bagian dari perawatan jiwa.”

Mudahkan jalan ini, Tuhan!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Baik

Dosa

Dompet