Bunga

Suatu hari bersama bunga, di taman bunga, dengan hati yang berbunga-bunga.

Mereka begitu segar, cinta mereka begitu harum.

"Kamu tau, Ay? Aku kemarin nemu, melihat Gypsophila caaaantik banget. Tentu aku senang, tentu aku foto. Kamu mau lihat?”

Perempuannya terkesiap, pipinya begitu merona. Membuat lelaki itu terpesona.

"Mauuu!”

Lelaki itu memperlihatkan hp-nya, layar bercahaya itu dihadapkan untuk wajah perempuannya.

Tiba-tiba.

"Cekrek!” Kamera hp itu berbunyi.

Lalu, hening.

“Lucu, ya?” Tanya datar perempuan itu.

Udara menghangat.

"Ya... Menurutku, cukup lucu. Karena memang ada niat, sudah ada rencana.” Jawab kikuk lelaki itu.

Tetap tak ada tanggapan.

"Nggak kena, ya? Maaf deh. Nanti, lain kali, aku coba lagi. Semoga berhasil. Sekali lagi, maaf.” Genggam hp itu ditarik perlahan, menjauhi wajah perempuan itu: wajah yang lebih cerah dari sinar pagi, lebih indah dari kelopak bunga. Lelaki itu menunduk, mungkin merasa bersalah.

Lelaki itu, lalu, hanya menggaruk kepalanya yang tak gatal. Tetap dalam tunduknya.

"Hahaha.” Ledak tawa perempuannya seraya menghamburkan peluk eratnya ke lelaki itu. Sekilas angin mengacak rambut itu, menghantar sekuntum harum perlahan pada hidungnya, tersambut, begitu lembut.

"Terima kasih, kamu selalu bisa bikin aku bahagia. Membuat aku merasa beruntung jadi perempuan.” Jujur perempuan itu.

Peluk itu berbalas.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Baik

Dosa

Dompet