Mekar
“Kamu masih menyimpannya? Merawatnya? Bermekar? Waktu itu dan selama ini?” Bingung lelaki itu, perihal sekuntum bunga tulip merah, saat lalu, hingganya bermekar. Mungkin terkesima, atau malah kagum.
Perempuan
itu hanya tersenyum.
“Bagaimana
kamu menyiramnya? Bukannya musim tengah kemarau?” Lagi.
Sedari
kelopak, harum itu menjuntai.
“Lalu, apa? Bukannya air mata tak
kenal musim?”
Katup.
Komentar
Posting Komentar