Mawar
Suatu hari, aku diberi sebuah cinta.
Tentu aku senang dan teramat bahagia.
Aku menyayangi pemberi cinta dan cinta itu sendiri.
Hingga akhirnya,
Sebuah cinta itu kupotong-potong untuk hari lain, jadi bekal, agar tahan
lama dan awet: inisiatifku.
Lah, sepertinya ia tau.
Mungkin bernada marah.
“Kamu tak menghargaiku? Kamu meragukan cintaku? Ambil dan habiskan cinta
itu, besok akan kuberi lagi yang baru!
Komentar
Posting Komentar