Holiday
Tentang wisata masa depan.
Entah kenapa akhir-akhir ini gua sering nemu kata-kata itu. Dari hal yang gua baca pada caption-caption, atau dari hal yang gua
dengar lewat mulut-mulut.
Nggak jauh, hanya soal sepotong
bahagia.
Hal itu bisa dirasakan, mengalir. Bahagia mereka membawa bahagia.
Bahagianya bikin baper. Nggak banyak yang bisa dijelasin dari simple dan jelas,
meski hanya dari vidio-vidio pendek. Bagaimana lucunya Sang Istri yang
mendengar suara motor suaminya, ia urungkan sejenak niat sholat asharnya.
Memilih bersembunyi di balik pintu kamar. Suami datang, masuk kamar dan
berhasil membongkar persembunyian Sang Istrinya.
Mereka tertawa bersama. “Nih, mas bawain bakso! Mas, habis gajian!” Ucap
suami dengan ekspresi tulus menggenggam seporsi bakso yang dibungkus. Mereka
masih lanjut tertawa.
Atau juga tentang keluarga kecil di suatu warung es krim. Ayah, ibu, dan
satu anak lelaki mereka. Yang bikin lucu dan baper, bukan hanya dari ekspresi
dan interaksi satu sama lain. Lihat saja kaos couple yang mereka kenakan. Sang
Anak bertuliskan ”Orang Yang Jajan” di
kaos belakangnya. Sang Ibu bertuliskan ”Orang Yang Belanja”, dan Sang Ayah
bertuliskan ”Orang Yang Kerja”. Tulisan-tulisan itu tertulis dalam balon dialog
sablon meme.
Terus gua? Cukup untuk kata ikut bahagia. Nggak tau, malah jadi kebawa
baper. Ternyata nikah muda nggak seserem kata orang. Konteks wisata masa depan
ini mematahkan anggapan itu.
Sebelum malah jadi timbul bayang-bayang, kemana-mana, ada poin yang bisa
gua petik.
Pertama, bahwa bahagia itu sederhana. Nggak
ada andil apapun, kecuali hanya soal hati.
Kedua, untuk penerapan poin pertama, itu mudah. Bukan hanya tentang segala
stereotip bahwa bahagia berkaitan lekat dengan tempat indah, makan enak,
kerjaan lancar, waktu luang, dan banyak uang. Ternyata nggak sekaku itu.
Boleh lu nyangka atau nggak percaya sekalipun. Tapi kan gua udah bilang sebelumnya, bahwa bahagia soal hati.
Liburan, mukbang, no lembur, me time, dan kaya, tapi dengan kenyataan hati yang
nggak mendukung, apa timbul bahagia itu?
Nggak selalu mereka dapat
menciptakan bahagia dari hal-hal itu. Dan nggak perlu gua contohin.
Cukuplah mencari hingga menemukan
beberapa orang yang dapat membuat setiap tempat, setiap hal terasa indah.
Membuat Bahagia.
Pertanyaannya, udah ketemu belum
orangnya?
Komentar
Posting Komentar