Sangkar
Jadi orang, jangan mudah nge-klaim.
Jangan mudah
nge-cap.
Diri sendiri
ataupun orang lain.
Dalam menjalani
segala aktivitas, skema hidup yang berlaku selama sehari 24 jam, kita menemui
banyak hal. Sadar atau tidak, baik atau tidak, kita banyak menciptakan andil
yang terkonstruk. Tentu dihujani pencapaian.
Jangan pernah
sekali merasa: semua karena diri. Akan hasil dari harapan-harapan panjang,
usaha-usaha mendalam, berliku penuh terjal. Jangan pernah mengira bahwa kita
telah sampai pada tujuan. Ketahuilah, bahwa orang yang merasa telah sampai pada
tujuan pasti akan berhenti dalam langkahnya. Nggak jauh beda dengan mereka yang
menyerah. Sama-sama meruginya.
Kita siapa?
Kita apa?
Dengan begitu,
baiknya hasil yang didapat, nggak pernah menjadikan kita mudah bersimpul dan
berpendapat. Yang mengerikannya lagi, dengan kenyataannya hasil kita lebih dari
orang, jika hasil dari simpul itu berbunyi bahwa kita lebih baik dari orang
lain. Benar-benar merasa lebih baik dari orang lain. Bedakan antara puas dan buas. Seenggaknya dengan kita nggak merasa apapun
dari dan karena kita, cukup membuat sadar: nggak melulu melihat ke bawah,
dengan segala pencapaiannya, bahwa juga banyak yang telah melampaui dan
bertengger di atas. Lalu kita nggak mudah untuk berhenti melangkah. Nggak
mematikan segala gerak usaha dan tekan pikir. Nggak boleh mati, bukan nggak
boleh rehat dan istirahat. Lalu dalam konsepnya, rehat dan istirahat pun nggak
pernah lebih panjang dan banyak dari durasi geraknya. Maka, kita tetap
berkembang dan berproses. Tanpa keluh-keluh lelah yang berujung protes. Nggak
ada yang perlu dikhawatirkan akan sukses.
Juga tentang
hasil buruk sekalipun. Meski kita nggak pernah berharap dan ingin akan buruk
hasil yang didapat, dari usaha yang penuh sempat. Dengan kita tidak meng-klaim,
nggak pernah menge-cap diri sendiri atas buruk ini, nggak pernah ada yang
namanya menyalahi diri sendiri. Jangan sampai mental kita runtuh untuk tetap
melangkah dengan penuh. Meskipun harus jatuh, nggak sesulit untuk kembali
berdiri dan memulai. Mental health itu penting. Pikir kita berperan pada gerak.
Mindset kita juga berpengaruh pada naik turunya kesehatan. Bagaimana mau
kembali dan tetap melangkah, kalau kita merasa bersalah? Bagaimana mau kembali
dan tetap melangkah, kalau mental dan fisik kita menyerah? Bodohnya, kita lah
penyebabnya. Menyalahkan segala salah ini pada diri sendiri. Kita yang
menyalah, kita sendiri pula yang menyerah.
Orang lain,
tentu banyak berpengaruh. Tapi terkadang, kita kurang teliti dan cermat akan
arti pengaruh itu sendiri. Sedari awal,
jangan sekali-kali kita meng-klaim dan menge-cap orang lain. Jangan pernah memberikan stigma apapun pada orang. Pada
diri sendiri saja, jangan pernah. Apalagi untuk orang lain. From in to out,
jangan malah kita yang menjadi pelaku yang seharusnya nggak sebodoh itu. Kita
terlalu banyak memuji, kita terlalu benyak mencaci. Terlalu banyak waktu yang
terbuang untuk hal yang nggak seharusnya hilang. Fokus kita bukan pada
tanggapan dari hasil, tapi proses menuju hasil. Lalu kita untuk orang lain?
Belajar lah dari orang lain! Usahanya, hasilnya. Tentu nggak perlu bodoh
tentang baik dan buruknya orang lain.
Untuk from out
to in, maka kita nggak perlu pusing-pusing. Bagaimana orang berpendapat tentang
kita. Maksudnya, bukan berarti nggak boleh belajar dan menolak semua masukan.
Hanya kita nggak perlu soal masukan, pendapat-pendapat yang hanya jadi opsi kesekian
dari dorongan diri sendiri yang menjadi fokus utama.
Dengan begitu,
orang lain nggak pernah bisa mengambil dan menguasai diri kita. Semua usaha dan
tekad kita nggak akan pernah goyah. Mungkin kita mendengar, mungkin kita akan
melirik. Tapi, nggak sekalipun ada niatan untuk berbelok dan menuruti semua mau
dan tuntut orang lain akan kita. Sudahlah, hidup kita bukan karena dan untuk
orang lain. Hidup di kaki sendiri, mati kita tanggung sendiri. Jangan sampai
krisis identitas, jangan sampai kita nggak mengenal diri sendiri karena status
diri terus digerus omong orang lain. Kita semua hebat dengan caranya masing-masing.
Teruslah hidup.
Teruslah
menjadi pribadi yang baik!
Komentar
Posting Komentar