Hijau

Bumi adalah tempat belajar.

Dunia dengan sebegini luasnya, dari apa yang kita lihat, apa yang kita dengar, dan apa yang temui adalah ladang yang bisa kita jadikan untuk belajar. Kita bisa mengambil pelajaran di setiap hal.

Nggak perlu ditanya kenapa orang pergi ke tukang es dan beli, kalau bukan karena haus. Panasnya siang, penatnya badan, pusingnya pikiran, dan sumpeknya perasaan, minum es bisa menjadi solusi.

Apa yang harus dipermasalahkan tentang gua dan beli es cincau yang seharga 3 ribu itu?

Duit-duit gua, onthel-onthel gua. Lagi pula gua kayuh sendiri, kok lu ribet.

“Cincau murahan, nggak sehat, nggak estetik, nggak banyak!”

Lah, apa-apaan? Orang kayak gini nih, jangan dilawan pakai omong atau pikir yang dia emang nggak ada pikir. Tunggu ledak emosi aja, ntar juga bonyok sendiri.

Nggak-nggak. Maaf kalau kesannya jadi tempramen begini, malah mengikut sertakan emosi. Kadang orang nggak terlalu mempertimbangkan suasana, salah dalam menaruh ucap.

Mampir tukang cincau gerobak biru itu juga termasuk salah satu ritual kecil-kecilan sesama pribumi. Bagaimana sumringahnya wajah abang-abang yang serasa terlalu tua jika dipanggil bapak walau meski sudah nikah saat ban sepeda gua berhenti di depan gerobaknya dan kring-kring, “Mang, biasa. Es cincau satu, nggak pake tape!”

“Siap!”

Gua panggil mang, karena ia memang orang sunda. Asli Garut. Dan gua yang juga punya sel-sel sunda 3 tahun waktu mondok di Karawang, gua anggap sebagai ngelalar bahasa sunda yang udah jarang gua terapkan di Tanah Doho ini.

Selain karena rasa es dan ramah abang-abang tukang cincau itu, perkumpulan bapak-bapak yang selalu terjadi nggak menepis akan pembahasan-pembahasan menarik yang disajikan. Kalau nggak buru-buru, gua ikut nimbrung. Walau cuma dengerin doang. Karena memang pembahasannya itu berat. Di luar jangkauan mahasiswa semester 3.

“Kasihan bapak anu, diusir istrinya dari rumah.”

Nggak tau kenapa pembahasan kali ini di luar server biasanya: politik-ekonomi. Meski begitu, gua tetap nimbrung dengerin. Ambil pelajaran ambil baiknya. Buat bekal besok-besok jauh.

Untuk ini, cuma bisa nyepill segitu.

Terus pointnya apa?

Gua cuma haus.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Baik

Dompet

Dosa