Kertas

Bagaimana pun nggak ada yang salah jika kita membenci perkara yang buruk. Boleh-boleh saja. Meskipun kita nggak pernah boleh untuk membenci pelakunya. Hanya benci sifatnya.

Mungkin bagi Sebagian orang ini adalah perkara yang kecil, remeh. Tapi bagi gua ini besar, serius; soal perbukuan.

Tentu sebagai orang yang suka tulis menulis, dirasa mustahil jika nggak suka membaca. Karena memang adanya menulis itu karena adanya membaca. Dan gua suka baca, terutama buku. Apalagi, selagi menurut gua perlu dibaca, ya gua baca. Baca buku-buku yang gua suka. Lalu, toko buku adalah definisi dari surga kecil yang sengaja Tuhan berikan untuk berserakan di mana-mana. Selagi ada duit, ya gua beli. Beli-baca, baca-beli. Nggak kerasa udah setumpuk aja tuh buku.

Sebagai sosialis yang hidup berbaur dengan sesama dalam ruang lingkup yang disebut kamar, tentu nggak enak kalau tuh buku hanya ditimbun di lemari. Ntar dikira ngumpetin ilmu. Lagian pula lemari gua juga nggak muat. Akhirnya, jalan tengahnya, ya tuh buku gua taruh di rak kamar. Rak yang berisi buku-buku orang sekamar.

Nah, ini nih yang bikin malas. Nggak peduli tentang harga dan minjam buku nggak bilang-bilang karena pada dengan dalih ulima ridhohu, kadang mereka tuh nggak mikir tentang jaga buku orang.

Pertama, gua paling nggak senang ada orang baca buku tuh dilipat. Maksudnya, buku dibuka, lalu sisi buka kanan dan kirinya tuh dilipat sampai bertemu. Dilipat badan bukunya 180 derajat. Hingga, bisa dipegang dengan satu tangan. Selain emang gua sendiri nggak kayak gitu, itu ngerusak buku.

Terus kedua, kadang tuh buku ditinggal tidur. Emang sih baca buku adalah pengantar tidur yang ampuh. Cukup membantu bagi mereka yang insomnia. Tapi maksud gua, kalau emang sekiranya udah ngantuk, ya bukunya ditaruh dulu, baru tidur. Lah ini, buku dijadiin bantal. Kadang masih kebuka, dia tidur, terus bukunya diusel-usel gerak tidurnya yang udah kayak kesurupan kuda lumping. Ter-iris hati ini.

Bukannya ngelarang orang buat baca buku. Lu baca buku itu bagus. Tapi ngertiin lah cara ngerawat buku yang benar. Pakai yang benar. Biar awet. Hitung-hitung ngehormatin ilmu. Apalagi itu buku minjam. Buku orang.

Jadi, please ya bang, kalau baca buku itu dirawat!

Buku gua jadi pada sowek.

Mau mata lu ikutan gua sowek?

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Baik

Dompet

Dosa