Pagar

“Lu ada suka sama seseorang?” 

Ketertarikan terhadap lawan jenis nggak bisa dipungkiri. Kita makhluk berperasaan. Rasa suka dan dorong adalah bentuk implementasi perasaan itu sendiri.

Meski ada banyak sebab, cara, dan bentuk, gua nggak mau ngebahas itu. Hanya ada sedikit yang gua resahkan.

Status itu memang penting untuk suka ini. Walau diam-diam belum berani mengungkapkan bukan berarti tanpa kepedulian. Mungkin menimbang banyak hal. Mungkin menunggu waktu yang tepat. Indah ‘sukses’ bukannya tentu butuh perhitungan?

Lalu, seseorang yang jadi objek rasa ini, entah kenapa setiap sisi hidupnya buat kita penuh tarik; cara dia berbicara, cara dia berjalan, cara dia memperhatikan, cara dia tertawa.

Tentu kita akan suka rela melakukan apapun demi kebahagiannya, meski nggak diminta sekalipun. Begitupun sebaliknya, kita nggak akan rela apapun yang membuatnya nggak nyaman.

Atau pada hal yang sebetulnya ia nggak apa, tapi bagi kita itu sesuatu hal yang mengusik. Pahami setiap kata ini, lu pasti sampai apa yang gua maksud. 

Sepanjang, selama gua berhiruk pikuk dengan macam orang dan aktivitas lelaki lainnya, banyak hal yang dapat gua simpulin; sebenarnya lelaki dan perempuan itu sama aja. Walau hanya dalam sebatas obrolan-obrolan. 

Peremuan mungkin kerap kali menghadirkan pembahasan lelaki dalam lingkar forum keperempuanannya. Lelaki pun begitu. Sering atau mungkin kerap kali. Tentu harus ada bahan. Dan bahan itu terkumpul dari setiap pandangan, pendengaran, dan latar belakang yang berbeda dari setiap anggota forum itu. Dan medsos adalah lahan panennya.

Lu kebayang nggak sih, kalau ternyata orang yang lu suka jadi bahan dalam forum itu? Dengan pandangan, pendengaran, dan latar belakang yang berbeda, sempurna sudah menjadi sesuatu imajinasi yang liar dan sedap didengar. Mereka mungkin nggak tau objek bahan itu adalah orang yang sangat lu kenal, karena memang lu menyukai orang itu diam-diam. Penuh dalam. Tentu nggak banyak yang bisa dilakukan dalam forum saat itu. Hanya bisa tahan sesak dada dalam-dalam.

Kamu; wajahmu, senyummu, dan semua gerak-gerik hidupmu dalam foto dan vidio-vidio yang mungkin sengaja dan nggak ada berat alasan saat kamu menguploadnya pada publik, ternyata itu cukup membuat gua risih. Seolah mendukung, benar-benar matang bahan forum itu. 

Bukan gua nggak suka sama lu. 

Sama sekali!

Rasa ini nggak akan pernah berkurang.

Gua hanya nggak mau lu jadi bahan itu!

-Jadi, mohon mengertilah! 

Gua harus gimana?


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kepompong

Klausa

Mekar