Ribet
Orang-orang kadang gitu, suka banget ngurusin hidup orang lain. okelah, Al insanu mahalul khoto wan nisyan. Kita punya salah dan kekurangan masing-masing. Bisa lupa, bahkan sering. Kita makhluk pikun. Tapi, maksud gua, mending lu urus hidup lu aja dulu. Hidup lu aja belum tentu benar. Analoginya, seperti orang buntung yang maksain jadi kuli bangunan atau bandar narkoba yang mengisi seminar penyuluhan bahaya narkotika. Kan, lucu. Ya, harusnya, saran gua, urus aja dulu diri lu. Kita urus diri masing-masing. Kalo diri sendiri udah benar, baru orang lain.
Tapi, gua yakin, orang pasti ada kurangnya. Ada aja
salahnya. Ya, karena kita manusia, makhluk yang nggak terlepas dari hal itu.
Berarti kita nggak usah peduli? Nggak usah bantu orang lain? Ya, nggak gitu
konsepnya. Bukan maksudnya kita punya kurang, kurang semua. Kita punya salah,
salah semua. Kita punya lupa, lupa semua. Pasti ada lebihnya. Pasti ada nilai
plusnya. Nah, lebih dan plus itu kita berikan untuk kurang dan minusnya orang
lain. Orang lain pun begitu. Dan kita jadi saling mengisi dan melengkapi. Bukan
hanya menuntut kurang dan memantik perang.
Ayolah, hidup jangan dibuat pusing dengan mencari dan
mengurusi kesalahan orang lain. Kita bisa saling bermanfaat bagi sesama. Kita
bisa menciptakan tenang dan senang bagi sesama. Ah, intinya hidup jangan
dibikin ribet. Cukup kisah cinta lu aja.
Komentar
Posting Komentar