Angkot
Dalam masa pembelajaran kita pada hidup, ada satu hal yang menjadi koreksi: kita nggak boleh salah. Bagai bangkai yang menjijikan, kita dilarang untuk salah, sampai takut. Hingga menimbulkan persepsi, bahwa salah adalah kalah. Sedari kecil, pada bersikap atau sekedar mengerjakan tugas sekolah, penuntutan akan benar begitu terasa. Bukan maksud hati untuk tetap salah dan nggak boleh benar. Bukan seperti itu. Tapi nyatanya, ujung dari ini, akan mengarahkan pada ekspetasi kesempurnaan. Manusia yang sempurna, adalah manusia yang tidak manusiawi. Manusia adalah salah dan lupa yang tentu. Itu kenapa, saat mereka menghadapi salah dengan ketakutan; bukan kebenaran, tapi malah pembenaran. Teruslah hidup! Jangan takut salah dan jadilah beda! Pondasi sukses dari salah itu lebih kuat, dan beda adalah harga mati dari sebuah jati diri. Itu kenapa, nasihat perjalanan itu kembali terngiang di antara deru mesin, knalpot dan klakson, juga orang-orang pemburu waktu. Katanya, “Kalau kamu mau dihargai orang...