Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2024

Fergie

“Tim lawak!” “Klub modal sejarah!” Coleteh itu kian bergemuruh akhir-akhir ini: bermacam-macam dan mengena. Sebut saja pada saat MU dijamu Crystal Palace di kandangnya yang berakhir dengan skor 4-0. Kata ‘lawak’ dalam konteks kalah dan kesedihan, jelas bermakna penghinaan. Perihal ini, hanya 2 probabilitas: entah MU yang bermain buruk, atau Crystal Palace yang bermain lebih baik. Perihal bermain buruk, adalah keniscayaan. Karena yang namanya peforma dalam sebuah klub itu bersifat temporer. Atau tim lawan yang bermain lebih baik, apa yang salah? Apa salah Crystal Palace memiliki progres yang baik? Apa karena sebuah tim yang bernama asing dan tidak memiliki suporter yang militan lalu nggak pantas bersinar? Di tahun 94-95, EPL pernah dimenangkan tim yang bernama Blackburn Rovers lengkap dengan Alan Shearer yang menjadi top score kala itu dengan mengoleksi 34 gol: apa kita familiar dengan nama itu? Iya atau nggaknya, Blackburn Rovers atau Alan Shearer tetap menang. Lalu, untu...

Bendera

Semua bermula dari kalimat, “Ahbat, jadi MC, ya?!” Pemuda yang baru datang, memasuki ruangan, terperangah dengan selembar list susunan acara. Ya, di tengah siang menuju sore itu, acara rutinan tahunan yang hangat, segar, dan membahagiakan itu kembali terlaksana. Sebuah acara yang menjadi wadah untuk momen bertemu, berbincang, memberi ruang untuk bertukar kabar dan sapa, melempar canda dan tawa. Arti kebersamaan yang sederhana dan mengena dalam lingkup keluarga besar, santri atau alumni, pondok pusat atau unit, putra atau putri, tanpa sekalipun harus terdistraksi perihal tugas dan kerja: meski barang sejenak. Detik itu menyapa hangat untuk acara tasyakuran wisudawan dan wisudawati: mereka, para sarjanawan yang menawan! Dengan menimbang waktu dan tatapan-tatapan itu, acara gua mulai dengan pembukaan, lalu sambutan-sambutan: kepala suku, anggota suku, dan perwakilan wisudawan-wisudawati. “Kepada sarjana semester akhir diucapkan terima kasih, selanjutnya perwakilan atas nama se...

Mulyono

“Bahagia itu ketika semua kegiatan kita berjalan lancar, Kak!” Jawab seorang gadis yang ambisius menjadi penulis, pada sebuah pertanyaan arti bahagia, di forum lingkar pena sederhana. Cukup panjang pembahasan diskusi tersebut untuk diceritakan. Untuk hal yang ringan dan pasti, gua semakin meyakini jawaban tersebut di suatu kejadian. Kita, manusia, punya luka masing-masing: dan berhak menentukan dengan menggunakan obat apa untuk mengobati. Dengan ini, gua bersyukur. Sebuah hal, yang membuat gua merasa sebagai manusia. Hari-hari kadang memiliki pahit manisnya tersendiri. Banyak hal yang mempengaruhi penilaian kita akan kunyahan dan kecapan. Hari itu, cukup terasa manis. Untuk pembahasan hari, sebenarnya, bisa dimulai dari rentang bangun tidur sampai kembali menuju tidur. Tapi, bukankah setiap orang punya jam bangun dan tidur masing-masing? Oleh karena itu, kita ambil jalan tengah dengan membahas hari dari permulaan hari itu di mulai, dari angka di jarum jam: mulai dihitungnya...