Daster
Perlahan mataku terbuka.
Karena
terlalu larut kejar kerjaan, selepas subuh, mata ini harus menyerah digempur
kantuk. Lalu, aku bangun secepat ini.
Ada sesuatu
yang mengusik tidurku; seutas harum tiba-tiba saja menyerang hidungku. Dan itu benar-benar
harum.
Aku
terduduk. Dengan selimut yang masih melekat setengah badan, aku berusaha
bergerak, beranjak. Mengikuti arah aroma yang sangat berselera itu. Langkah
gontai dan sesekali mengucek mata, aku melewati sudut demi sudut rumah ini.
hingga, aroma itu membawaku ke dapur. Terhenti langkah ini pada sesosok
perempuan yang menghadap kompor, membelakangiku.
Kupeluk ia
dari belakang. Ia sedikit terkejut. Sempat sebentar melirikku, lalu kembali
pada wajan kompor itu. Tepat saat tanganku melingkari pinggangnya, daguku
kusandarkan di pundak kanannya. Dengan penuh manja kutanya ia, “Masak, apa?”
“Masak
ikan.”
Kulihat
wajan itu; dua ikan yang entah apa jenisnya sedang bermandikan minyak panas
blubuk-blubuk.
Tak lama,
ehm…
Kucium pipi
kanannya.
“Ih, bau bawang!”
Ucapku menggodanya.
“Ih, apaan
sih!” Ia menggemas, berusaha menghilangkan jejak ciumku di pipi kanannya. Aku
tersenyum saja.
Lalu, untuk
waktu yang panjang, jarum jam seolah berhenti. Aku tetap saja hangat manja
memeluknya. Bersandar dagu. Memejamkan mata.
Tak lama,
ehm…
Ia mencium
pipi kiriku.
“Ih, bau
iler!” Ucapnya menggodaku.
“Ih, apaan
sih!” Aku menggemas, berusaha menghilangkan jejak ciumnya di pipi kiriku.
“Udah sana
mandi!” Perintahnya.
“Nggak mau.”
“Mandi!”
“Nggak mau!”
“Mandi!”
“Nggak mau!”
Ia
mendorong-dorongku. Aku menarik-nariknya. Tak mau lepas dari peluk.
“Ih, kamu
mah susah banget sih disuruh mandi doang. Cepat mandi, nanti kita sarapan!”
Aku
‘terpaksa’ mandi, tapi…
“Tapi, apa?”
Tanyanya saat kugantungkan pernyataan.
Tak lama,
ehm…
Kuciumnya
untuk yang kedua kalinya. Syarat terpenuhi.
“Pletok.”
Tiba-tiba
saja itu ikan pletok-pletok. Letup minyaknya sedikit mengenai tanganku. Adeuh.
“Tuh kan,
rasain. Disuruh mandi susah banget.” Ucapnya di tengah meringisku menahan panas
minyak.
“Iya-iya,
bawel!”
Melepas,
beranjak, mandi.
***
Haha.
Kok gua bisa
mimpi gitu, ya?
Masa ini
gambaran nanti?
Apaan sih?
Sering-sering,
Tuhan!
Komentar
Posting Komentar